Sabtu, 22 Januari 2011

Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Baru Seukuran Anjing


Selama ini orang umumnya mengenal Dinosaurus sebagai binatang yang bertubuh raksasa, tetapi para Ilmuwan baru-baru ini menemukan tengkorak baru dinosaurus yang tubuhnya sebesar anjing.

Spesies dinosaurus ini belum pernah dilihat sebelumnya dan disinyalir berusia 230 juta tahun, demikian diberitakan Straits Times, Jumat (14/1/2011).

Dinosaurus yang diberi nama Eodromaeus (baca: ii-o-DRO-mus), murphi kecil atau “si pelari pagi” itu memiliki bobot hanya 10 punds (4,5 kg) hingga 15 punds (6,8 kg), dan memiliki panjang empat kaki (1,2 Meter) dari ujung moncong hingga ekor.

Fosil dari Eodromaeus yang bertubuh kecil dan memiliki dua kaki itu ditemukan di Ischigualasto, pegunungan di kawasan barat laut Argentina.

Ischigualasto adalah sebuah lembah gersang yang digali para ilmuwan merupakan daerah yang kaya fosil dari awal kehidupan dinosaurus. Di sana pula mereka pertama kali menemukan eoraptor (baca: i-oh-RAP-tor) pada 1991, yang oleh beberapa pihak diyakini sebagai leluhur dari semua dinosaurus.

Si pelari pagi yang baru ditemukan itu, berlari menggunakan dua kaki dan memakan baik tumbuhan maupun binatang. Ketika tengkorak fosilnya pertama kali ditemukan, para peneliti dari Argentina dan AS mengira tulang-tulang itu merupakan eoraptor.

“Tetapi saya mulai mengukurnya di laboratorium, dan saya menyadari ini bukan lagi eoraptor,” ujar Paul Sereno dari universitas Chicago, salah seorang penulis temuan yang dimuat pada jurnal Science.

“Ini adalah penemuan awal dari deretan panjang spesies pemakan daging yang akhirnya akan menuju pada Tyrannosaurus Rex di penghujung era dinosaurus,” jelas Sereno,.

Tulang yang mereka temukan merupakan dinosaurus kecil yang berbeda, yaitu karnivora dengan “gigi tajam seperti pisau steak unutk merobek daging,” yang juga bisa berlari sekitar 32 kilometer per jam.

Mereka mempunyai jari yang mencengkeram dan panjang, “Cakar yang terlihat seram” itu bisa untuk membabat dan menggaruk.

“Mereka seperti rakun reptil,” kata Thomas Holtz, paleontolog di University Of Maryland in College park.

Eodromaeus pada 230 juta tahun yang lalu, berasal dari zaman dinosaurus paling awal dan tidak banyak diketahui oleh para ilmuwan. Tetapi, meski ada di awal zaman itu, eodromaeus memiliki ciri-ciri khusus yang terkait dengan dinosaurus.

“Ini merupakan blueprint awal dinosaurus,” kata Sereno. Beberapa fitur pada eodromaeus – seperti tangan yang mencengkram – ada 150 juta tahun kemudian pada tyrannosaurus rex, tepat sebelum asteroid menghantam bumi,” ujarnya. Hantaman asteroid itu berarti kepunahan massal pada 65 juta tahun lalu.

Bagi para pakar dinosaurus, “jaw dropper” sesungguhnya merupakan perbandingan antara eodromaeus dan kerabat kecilnya, eoraptor, spesies yang dinamai oleh Sereno dan koleganya ditahun 1993.

Waktu itu, eoraptor ditandai sebagai predator kecil yaitu theropoda seperti eodromaeus. Kelompok ini termasuk velociraptor, tyrannosaurus dan giganotosaurus. satu segmen tampaknya masuk dalam jenis burung.

Setelah rinciannya jelas serta ada CT scan dari kepala dan tengkoraknya, fitur baru itu mengungkapkan bahwa hubungan eoraptor justru terkait dengan herbivora berleher raksasa yang disebut sauropodomorphs, yang familiar di banyak orang, termasuk “brontosaurus”.

Temuan baru itu membuat jelas bahwa eodromaeus menjelajah planet ini lebih awal dari eoraptor. Penemuan itu menyingkirkan eoraptor (dinosaurus) yang telah lama berada di posisi itu,” ujar Holtz.


1 komentar: